Soal Tap Ut Pgsd Kasus Ibu Pratiwi Lengkap Dengan Kunci Jawaban

Soal TAP UT PGSD Tugas Akhir Program PDGK4500 Kasus Ibu Pratiwi Lengkap Dengan Kunci Jawabannya kami posting untuk Anda teman-teman Mahasiswa Universitas Terbuka jurusan PGSD yang tak usang lagi akan mengikuti Ujian Akhir Semester.

Mempelajari kasus-kasus ibarat ini sangat di anjurkan untuk teman-teman Mahasiswa UT yang akan menghadapi TAP. Karena dengan mempelajari kasus-kasus ibarat ini teman-teman Mahasiswa akan lebih pahaman dan dalam memecahkan masalah. Karena kita tahu nantinya yang akan teman-teman kerjakan pada Soal TAP UT PGSD yaitu soal essay yang dikerjakan dengan tulis tangan.

Makara mau tidak mau teman-teman harus bisa menalar balasan dan mencari solusi untuk setiap soal yang ada. Dan balasan yang diberikanpun dihentikan terlalu pendek. Itu artinya teman-teman Mahasiswa di tuntut untuk menalar balasan sebisa mungkin.

Lihat juga kasus untuk soal TAP PGSD lainnya :

Nah untuk itu dengan mempelajari soal-soal TAP ibarat ini akan sangat membantu teman-teman Mahasiswa dalam menjawab soal TAP nantinya.

Soal TAP UT PGSD Tugas Akhir Program PDGK Soal TAP UT PGSD Kasus Ibu Pratiwi Lengkap Dengan Kunci Jawaban

Soal TAP UT PGSD Kasus Ibu Pratiwi

Berikut ini yaitu salah satu pola kasus yang dialami oleh Ibu Pratiwi, yang bisa teman-teman pelajari dan simak baik-baik bagaimana cara penyelesaian masalahnya.

Kasus Ibu Pratiwi – Tematik Bercerita

Soal:
Ibu Pratiwi mengajar di kelas 1 SD. Suatu hari, Ibu Pratiwi membacakan sebuah cerita. Anak-anak mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Setelah final membacakan dongeng tersebut, Bu Pratiwi bertanya kepada anak-anak.

Bu Pratiwi: “Siapa nama anak yang pandai dalam dongeng tadi?”
Anak-anak menjawab serentak: “Dewi”.

Bu Pratiwi: “ Bagus sekali anak-anak, kini coba tulis nama Dewi di buku masing-masing”.

Semua anak segera menulis. Bu Pratiwi berkeliling mengamati belum dewasa menulis. Setelah semua anak kelihatan final menulis, Bu Pratiwi meminta seorang anak maju ke depan untuk menuliskan kata dewi di papan tulis.

Bu Pratiwi: “Siapa yang tulisannya sama dengan yang di papan tulis?”

Semua anak mengangkat tangan. Bu Pratiwi melanjutkan pertanyaan.

Bu Pratiwi: “Dewi tinggal di mana anak-anak? Yang menjawab, angkat tangan”

Semua anak mengangkat tangan. Bu Dewi menunjuk seorang anak.

Tika: “Di desa, Bu”.

Dari balasan ini, Bu Pratiwi mengajak belum dewasa bercerita perihal jenis-jenis flora yang ada di desa, perihal sawah, perihal penerangan yang dipakai orang-orang di desa, perihal jual beli di pasar desa, dan perihal sungai yang airnya sangat jernih dengan ikan-ikan yang berenang hilir mudik. Cerita itu menjadi menarik alasannya yaitu Bu Pratiwi juga membawa gambar-gambar yan menarik perihal desa, yang dipajangnya di papan tulis.

Pertanyaan:
Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam pembelajaran di atas, model pembelajaran apa yang diterapkan oleh Bu Pratiwi? Jelaskan secara singkat 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran tersebut.

Apakah model pembelajaran tersebut sesuai untuk anak kelas I? Dukung balasan Anda dengan 3 (tiga) alasan yang terkait dengan perkembangan anak dan teori belajar.
Jawaban Soal TAP S1 PGSD UT

CONTOH JAWABAN:
1.    Model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Pratiwi yaitu model pembelajaran terpadu. 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran terpadu yaitu sebagai berikut:
Berpusat pada siswa (student centered). Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memperlihatkan keleluasaan kepada siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Siswa aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.
Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan. Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari banyak sekali macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil nyata yang didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari, dan mengakibatkan acara berguru menjadi lebih bermakna. Dengan ini, sanggup dibutuhkan kemampuan siswa untuk menerapkan perolehan belajaranya pada pemecahan masalah-masalah nyata dalam kehidupannya.

Belajar melaui proses pengalaman langsung. Pada pembelajaran terpadu siswa diprogramkan untuk terlibat secara eksklusif pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinkan siswa berguru dengan melaksanakan acara secara langsung, sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan insiden yang mereka alami, bukan sekedar gosip dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa, berperan sebagaipencari fakta dan gosip untuk mengembangkan pengetahuannya
Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata. Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan inovasi terbimbing (discovery inquiry) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa untuk terus-menerus termotivasi untuk belajar.
Sarat dengan muatan keterkaitan. Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu tanda-tanda atau insiden dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandangnya yang terkotak-kotak sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan menciptakan siswa lebih cendekia dan bijak dalam menyikapi dan menghadapi insiden yang ada.

Bersifat fleksibel. Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), dimana guru sanggup mengaitkan materi bimbing dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

2.    Ya, model pembelajaran terpadu sesuai untuk anak kelas 1 SD, alasannya yaitu 3 alasan berikut:
Sesuai dengan cara berguru anak. Anak yang duduk di kelas awal SD dalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat penting dan sering disebut periode emas (the golden years). Siswa pada usia ibarat anak kelas 1 SD masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan, satu keterpaduan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak mempunyai struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman perihal objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikirannya) dan proses fasilitas (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Belajar dimaknai sebagai proses interaksi anak dengan lingkungannya.

Sesuai dengan tahap perkembangan intelektual anak yang berada pada tahap operasi konkret. Anak-anak berguru dari hal-hal konkret, yakni yang sanggup dilihat, sanggup didengar, sanggup diraba, sanggup dirasa, dan sanggup dibaui. Proses pembelajaran masih bergantung pada objek-objek faktual dan pengalaman yang dialami mereka secara langsung, di mana hal ini sesuai dengan falsafah berguru bermakna (meaningful learning). Pembelajaran terpadu mengakomodasi kebutuhan anak untuk berguru dari hal-hal yang faktual sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ibu Pratiwi. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya gosip gres pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Kebermaknaan berguru menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep yang telah dipelajari akan dipahami dengan baik dan tak gampang dilupakan.

Saat proses berguru melalui pembelajaran terpadu, setiap anak, termasuk anak kelas 1 SD, tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi juga berupa acara menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Ini juga sejalan dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan bahwa anak  mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak sanggup ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak.

Download Soal TAP Kasus Ibu Pratiwi

Soal TAP ini juga telah kami sediakan dalam bentuk dokumen pdf untuk Anda simpan atau cetak, nah untuk mendownloadnya, silahkan klik link berikut.




Nah itulah artikel kami terkait Soal TAP UT PGSD Kasus Ibu Pratiwi Lengkap Dengan Kunci Jawaban, jangan lupa untuk membuatkan soal ini pada teman-teman Anda yang lainny dengan cara share artikel ini ke sosial media Anda. Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan pada kami melalui, halaman Contact, jikalau Anda mempunyai pertanyaan, terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Rapbs (Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah)

Contoh Ptk Sd Kelas 2 Terbaru Lengkap

Contoh Soal Tap Ut Ilmu Pemerintahan Ipem4500 Kiprah Selesai Jadwal Dilengkapi Kunci Jawaban